Pada saat ini perkembangan teknologi informasi sudah sangat
pesat, hal ini dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya bidang-bidang yang
menggunakan teknologi informasi, termasuk bidang pendidikan. Secara Umum Teknologi
Informasi merupakan suatu subyek yang luas yang berkenaan tentang teknologi dan
aspek lain tentang bagaimana melakukan manajemen dan pemrosesan pengolahan data
menjadi informasi.
Beberapa
ahli berpendapat mengenai pengertian pengertian Teknologi Informasi. Menurut Williams dan Sawyer (2003) Teknologi Informasi merupakan teknologi yang
menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data,
suara ataupun video. Alter (1992)
mengungkapkan Teknologi Informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak
untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap,
mentrasmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
Pengertian lain diungkapkan oleh Martin
(2002) yang berpendapat bahwa Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk
memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi
untuk mengirimkan informasi.
Dari
beberapa pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, teknologi
informasi berkaitan dengan teknologi komputeri yang diolah sehingga memberikan
informasi untuk mempermudah suatu pekerjaan. Dalam dunia pendidikan berbagai
komponen pendidikan diantaranya peserta didik, guru, orang tua, serta sarana
dan prasarana harus selalu mengikuti perkembangan teknologi agar proses
pembelajaran yang dilaksanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu penggunaan Teknologi Informasi saat ini menjadi hal yang sangat
penting dalam proses pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran adalah
proses komunikasi. Proses komunikasi (proses penyampaian pesan atau informasi)
harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar
pesan atau informasi oleh guru. Pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan,
keahlian, keterampilan, ide, pengalaman, dan sebagainya. Melalui proses
komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan dipahami oleh peserta didik.
Perkembangan
teknologi yang sangat pesat saat ini menuntut guru atau pendidik untuk
senantiasa kreatif membuat inovasi-inovasi dalam meningkatkan profesionalisme
sebagai pemberi informasi kepada peserta didik. Berbagai mata pelajaran di
sekolah saat ini tidak lepas dari penggunaan teknologi informasi, tidak
terkecuali dengan pembelajaran seni musik. Pembelajaran Seni Musik merupakan
kegiatan yang mencakup semua aspek pembelajaran, mulai dari psikomotor,
afektif, dan kognitif.
Dalam
kegiatan pembelajarannya materi-materi pelajaran seni musik mencakup apresiasi
karya seni musik dan membuat/mengaransemen karya musik. Untuk dapat
menyampaikan berbagai materi pada pembelajaran seni musik seorang guru harus
memiliki wawasan secara luas mengenai musik dan bagaimana mengembangkan materi
ajar serta media belajar seni musik, sehingga akan membantu guru dalam melaksanakan
pencapaian kompetensi dasar seni musik.
Dalam
pengembangan dan pembuatan media pembelajaran seni musik, guru dapat
menggunakan teknologi informasi untuk membantu mempermudah penyampaian materi
kepada peserta didik. Pembelajaran yang baik yaitu pembelajaran yang dalam prosesnya
menggunakan berbagai komponen media pembelajaran yang disebut dengan multimedia
pembelajaran. Multimedia pembelajaran merupakan media penyampaian yang
menggunakan banyak media, seperti teks, gambar, animasi, video, suara, dan
sebagainya. Menurut Hofstetter (2001)
dalam Juhaeri, menyatakan bahwa multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk
membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan
animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan
navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Pendapat lain menyatakan
bahwa multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara,
gambar dan teks (McCormick, 1996).
Menurut
Wina (2012) , dalam pengembangannya multimedia dapat dibagi ke dalam dua bentuk,
yakni multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linear merupakan
multimedia yang bersifat sekuensial atau berurutan, dimana dalam proses
penggunaannya peserta didik harus mengikuti setiap tahapannya. Sedangkan
multimedia interaktif merupakan multimedia yang tidak bersifat linier, namun
peserta didik memiliki pilihan sesuai dengan menu yang ditawarkan.
Dalam
pembelajaran seni musik, guru dapat memilih multimedia interaktif untuk
menyampaikan materi, sehingga memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk
mempelajari materi sesuai dengan kebutuhannya. Dalam proses pembelajarannya,
peserta didik dapat mengevaluasi diri sendiri dan dapat mengetahui materi mana yang
sudah dan belum mereka kuasai. Dalam kegiatan pembelajaran seni musik, penyampaian
materi yang mencakup apresiasi karya seni musik dan kreasi karya seni musik
tidak pernah terlepas dari teori dan prakek. Untuk itu sebelum mengembangkan
multimedia interaktif, seorang guru harus memahami terlebih dahulu konsep
mengenai multimedia interaktif serta model-model yang sesuai dengan materi yang
akan disampaikan.
Menurut
Sigit, Bambang, Joko: 2008, Multimedia
interaktif adalah suatu multimedia yang
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya Interaktif
dimaknai sebagai adanya interaksi antara pengguna dengan multimedia itu
sendiri. Sehingga, multimedia interaktif adalah media yang dirancang dengan
banyak media yang saling terintegrasi dan mampu untuk berinteraksi dengan
pengguna. Elemen multimedia terdiri dari lima elemen, yaitu: (1) teks, (2)
grafik, (3) suara, (4) animasi, dan (5) video.
Sedangkan Arsyad (2011: 172)
menyatakan bahwa multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk
yang menyenangkan, menarik dan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera,
terutama telinga mata, digunakan untuk menyerap informasi.
Dalam
pengembangannya, multimedia interaktif disajikan dalam beberapa model. Menurut Bower & Hilgard multimedia
interaktif dibagi dalam tiga model yaitu: tutorial, drill-practice procedure,
mensimulasikan masalah-masalah yang aktual
dan eksperimen tanpa menggunakan alat dan bahan. Copper membagi dalam
tiga model yaitu: presentasi kelas, demonstrasi, dan simulasi (Erik, 2009: 18).
Sedangkan Heinich dkk (1986) dalam Munir (2010) mengemukakan enam bentuk
interaksi pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam merancang suatu
multimedia interaktif. Bentuk-bentuk interaksi tersebut antara lain berupa: 1)
tutorial; 2) praktik dan latihan (drill and practice); 3) simulasi
(simulation); 4) permainan (games); 5) penemuan (discovery); dan 6) pemecahan
masalah (problem solving). Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa model
pembelajaran seni musik dengan menggunakan multimedia interaktif, yaitu:
- Model tutorial merupakan program yang didesain untuk berperan sebagai tutor bagi peserta didik. dalam prosesnya, model ini disajikan dalam format dialog dengan peserta didik. Model tutorial ini didesain untuk menyampaikan konsep, penjelasan, rumus-rumus, prinsip, bagan, tabel, definisi, istilah dan latihan. Dalam pembelajaran seni musik, model ini dapat digunakan untuk menyampaikan materi yang bersifat teori. Salah satu contohnya mengenai materi tentang jenis-jenis alat musik tradisional nusantara. Dalam model ini, siswa dituntut untuk dapat menggolongkan berbagai alat musik sesuai dengan daerah asalnya, cara memainkannya, sumber bunyinya, serta fungsinya. Tentu saja hal ini di mulai dari penyampaian konsep mengenai jenis alat musik dan ciri khas alat musik tersebut.
- Model latihan atau praktik dapat digunakan dalam menyampaikan materi yang bersifat teori dan praktik. Dalam modei ini, peserta didik dituntun untuk berlatih menggunakan konsep, aturan atau prosedur yang telah diajarkan sebelumnya. Peserta didik diberi kesempatan untuk memiliki keterampilan dalam menerapkan konsep dan pengetahuan yang ditampilkan melalui model atau contoh dalam multimedia yang digunakan. Materi pelajaran seni musik yang dapat menggunakan model ini salah satunya adalah materi vokal (teori dan praktek). Melalui model ini, guru dapat menambahkan video model yang menjelaskan dan mempraktekkan materi pernafasan, artikulasi, pembentukan suara, intonasi, phrasering, sikap tubuh, pembawaan, dan video,pernafasan, intonasi, artikulasi, dan phrasering. Pada penggunaan multimedia ini, siswa dapat dengan mudah memilih materi mana yang akan dipelajari terlebih dahulu untuk dipahami dan dilatih secara berulang-ulang.
- Model permainan atau games merupakan salah satu bentuk model yang didesain untuk meningkatkan minat peserta didik dan membangkitkan kegembiraannya, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep yang lebih lama. Pengetahuan ataupun keterampilan yang diharapkan dapat mereka peroleh dari multimedia permainan tersebut. Keseluruhan model permainan ini memiliki komponen dasar sebagai pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetisi untuk mencapai sesuatu. Interaksi berbentuk permainan akan bersifat instruksional apabila pengetahuan dan keterampilan yang terdapat di dalamnya bersifat akademik dan mengandung unsur pelatihan. Sebuah bentuk permainan disebut intruksional apabila didalamnya terdapat tujuan pembelajaran yang harus dicapai (Munir, 2010). Dalam pembelajaran seni musik, multimedia ini dapat digunakan untuk materi yang berkaitan dengan teori dan praktek.
Melalui
kemampuan yang dimiliki guru dalam mengembangkan dan memanfaatkan multimedia
pembelajaran interaktif secara tepat akan menciptakan proses pembelajaran yang
efektif, efisien dan menyenangkan. Pemanfaatan multimedia pembelajaran yang tepat
dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik, dengan kata lain apabila
multimedia yang digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik akan
mengoptimalkan perolehan hasil belajar peserta didik. begitu juga dengan
pembelajaran seni musik, penggunaan multimedia interaktif yang sesuai dengan
materi yang akan disampaikan akan menambah wawasan dan pemahaman siswa bukan
hanya dari segi teori, tetapi praktek. Sehingga tujuan pembelajaran akan
tercapai secara efektif dan efisien.
Referensi:
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Erik, M. A. (2009). Efektivitas Peningkatan Hasil Belajar
Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Model Drill And Practice Dalam
Pembelajaran TIK. Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer UPI: Tidak
diterbitkan.
Sanjaya Wina. 2012. MEDIA KOMUNIKASI PEMBELAJARAN.
Jakarta. Kencana Prenadamedia Group.
Sigit, Bambang, Joko. 2008. Pengembangan Pembelajaran
dengan Menggunakan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran yang Berkualitas.
didownload tanggal 15 Januari 2016. http://luarsekolah.blogspot.com
Munir (2010).
Prospek Komputer Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Dalam Sistem Pendidikan
Jarak Jauh di Indonesia [online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/ [29
Juli 2010].
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/panca-putri-rusdewanti-mpd/artikel-penelitian-rdpengambangan-media-pembelajaran-interaktif-seni-musik-untuk-siswa-smp.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar