Blognyaeryu
Minggu, 22 Mei 2022
Minggu, 15 Agustus 2021
PERKEMBANGAN MUSIK KONTEMPORER DI INDONESIA
Musik kontemporer merupakan istilah dalam bahasa Indonesia untuk bidang kegiatan yang dalam konteks berbahasa Inggris paling sering disebut new music (musik baru), musik kontemporer, atau musik seni kontemporer. Ini menjadi istilah yang paling umum di tahun 1990-an.
Seperti halnya di luar negeri, musik kontemporer juga berkembang di Indonesia dengan pesat. Perkembangan musik kontemporer di Indonesia akhir-akhir ini mengalami peningkatan yang cukup baik, walaupun terasa bahwa musik kontemporer ini memiliki dunia sendiri. Istilah musik kontemporer sampai hari ini masih menjadi perdebatan sengit, para ahli musik berusaha membuka secara luas pengertian musik kontemporer dengan mengadakan pertemuan- pertemuan dalam bentuk lokakarya atau seminar.
- Berawal dari Pekan Komponis Muda
Sumber: http:www.musicalprom.com |
Perkembangan musik kontemporer di Indonesia baru mulai dirasakan sejak digelarnya acara Pekan Komponis Muda tahun 1979 di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Melalui acara tersebut, komunikasi para seniman antar daerah dengan berbagai macam latar belakang budaya lebih terjalin.
Forum diskusi dan dialog antar seniman dalam acara tersebut saling memberikan kontribusi sehingga membuka paradiqma kreatif musik menjadi lebih luas. Hingga hari ini, para komponis yang pernah terlibat dalam acara tersebut menjadi sosok individu yang sangat memberi pengaruh kuat untuk para komponis musik kontemporer selanjutnya.
Nama-nama seperti Aloysius Suwardi, Harry Roesli, Ben Pasaribu, Tony Prabowo, Yusbar Jailani, I Nyoman Windha, Otto Sidarta, dan masih banyak yang belum disebutkan, merupakan komponis kontemporer yang ciri-ciri karyanya nyaris mustahil dikategorikan secara konvensional. Selain memiliki keunikan tersendiri, karya-karya mereka juga cukup bervariasi. Sehingga dari waktu ke waktu konsep-konsep mereka bisa berubah-ubah tergantung pada semangat serta kapasitas masing-masing dalam mengembangkan kreativitasnya.
Puncaknya, karya-karya musik kontemporer tak lagi menjelaskan ciri-ciri latar belakang tradisi budayanya walaupun sumber-sumber tradisi itu masih terasa lekat. Namun, sikap dan pemikiran individu-lah yang paling penting, sebagai landasan dalam proses kreativitas musik kontemporer.
Sikap dan pemikiran itu tercermin seperti yang dikatakan komponis kontemporer I Wayan Sadra: “Kini tak zamannya lagi membuat generalisasi bahwa aspirasi musikal masyarakat adalah satu, dengan kata lain ia bukan miliki kebudayaan yang disimpulkan secara umum, melainkan milik pribadi orang per orang.”
- Perkembangan di berbagai daerah di Indonesia
Sumber : https://www.ayobandung.com/
Penampilan Sambasunda Junior di Taman Budaya Jawa Barat, Bandung
Perkembangan musik kontemporer di daerah-daerah di Indonesia pada dasarnya tidak sama ada yang berkembang cukup pesat ada yang lambat. Seperti halnya di daerah Jawa Barat dirasa sangat lambat, hal ini disebabkan kurangnya apresiasi masyarakat, serta jumlah komponis yang relatif sedikit, dukungan pemerintah setempat atau sponsor-sponsor untuk menggelar konser-konser musik kontemporer juga sangat kurang.
Berbeda dengan daerah lain seperti yogyakarta, secara konsisten selama belasan tahun mereka berhasil menggelar acara Yogyakarta Gamelan Festival tingkat Internasional yang di dalamnya banyak sekali karya-karya musik kontemporer dipentaskan.
Selain Yogyakarta, kota Solo juga sering kali menggelar pementasan musik kontemporer, salah satunya pada tahun 2007 dan 2008 digelar acara SIEM (Solo International Ethnic Music). Di dalamnya, banyak karya-karya musik kontemporer dipentaskan dengan dihadiri lebih kurang lima puluh ribu penonton. Selain itu, masih ada festival world music dengan tajuk “Hitam Putih” di Riau, kemudian festival Gong Kebyar di Bali, dan lain sebagainya. Acara-acara tersebut digelar secara rutin bukan sekadar “ritual”, atau memiliki tujuan memecahkan rekor Muri, apalagi mencari keuntungan.
- Pembagian Musik Kontemporer Berdasarkan Komposisi
Dari sejumlah komponis yang berkiprah dalam musik kontemporer di Indonesia, secara kompositoris, karakteristik karyanya dapat dipetakan menjadi tiga kategori, yaitu:
Pertama, karya musik yang bersifat iringan. Konsep komposisi dalam karya seperti ini berdasar pada penciptaan suatu melodi (instrumen), kemudian elemen-elemen lainnya berperan mengiringi melodi tersebut.
Kedua, Karya musik yang bersifat ilustratif. Konsep komposisinya berusaha menggambarkan sesuatu dari naskah cerita, puisi, atau yang semisalnya. Dengan begitu, orientasi musiknya lebih tertuju pada penciptaan suasana-suasana yang berdasar pada interpretasi komponisnya.
Ketiga, karya musik yang bersifat otonom. Biasanya, karya musik semacam ini sangat sulit dipahami oleh orang awam. Selain bentuknya yang tidak baku, gramatika musiknya pun sangat berbeda dengan karya-karya tradisi. Kadang, karya-karya musik seperti ini sering menimbulkan kontroversi.
Seperti kontroversi “anti tradisi”, padahal secara sadar atau tidak, semua tatanan konsepnya bersumber dari tradisi. Kategori seperti ini lebih dekat atau lebih cocok dengan fenomena musik kontemporer Barat (Eropa-Amerika).
Konsep musik kontemporer menjadi sangat individual, sehingga perkembangannya pun beragam. Paham inilah yang coba ditawarkan oleh musik kontemporer, sehingga dalam karya-karya yang lahir banyak terjadi vokabuler teknik garapan dan aturan tradisi yang telah mapan ke dalam bentuk yang baru, terkesan aneh, nakal, bahkan urakan.
- Kolaborasi antara Barat dan Timur
Perkembangan musik kontemporer di Indonesia juga ditandai dengan adanya kolaborasi antara komponis dalam dan luar negeri. Salah satunya adalah karya yang diciptakan tahun 1990 dengan media ungkap yang berbeda, hasil kolaborasi antara dua seniman, I Wayan Dibia dan Keith Terry, yaitu “Body Tjak“. Karya ini merupakan seni pertunjukan multikultural yang memadukan unsur-unsur seni budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali, Indonesia).
“Body Tjak” digarap dengan kombinasi unsur-unsur seni kecak Bali dengan Body Music, menghasilkan sebuah jenis musik baru yang menggunakan tubuh manusia sebagai sumber bunyi. Garapan bernuansa seni budaya global ini lahir dengan dua produksinya, yaitu “Body Tjak 1990” (BT90) dan “Body Tjak 1999” (BT99).
Penampilan Karya "Body Tjak"
Kedua karya ini murni lahir dari keinginan seniman untuk mengekspresikan jiwanya yang telah tergugah oleh dinamisme seni kecak dan body music. Dengan berbekal pengalaman estetis masing-masing, dan diilhami oleh obsesi aktualitas kekinian, kedua seniman sepakat melakukan eksperimen sehingga lahirlah musik kontemporer “Body Tjak”.
- Memasuki Dunia Akademisi
Sumber: http://yuliaeryu.blogspot.com/2020/11/penyajian-karya-musik_8.html |
Perkembangan musik kontemporer di Indonesia terus merambah ke berbagai ruang lingkup seni, bahkan masuk juga ke ranah akademik. Musik kontemporer di dunia akademik dijadikan sebagai materi yang bisa diapresiasi oleh peserta didiknya, bahkan peserta didik atau mahasiswa juga diberi keleluasaan untuk menciptakan karya musik kontemporer sebagai syarat untuk memenuhi nilai ujian.
Referensi:
https://gasbanter.com/perkembangan-musik-kontemporer-di-indonesia
http://repository.upi.edu/10455/2/t_seni_0808658_chapter1.pdf
Minggu, 08 November 2020
MENYANYIKAN LAGU MODERN (MUSIK BARAT)
- Pernafasan
Pernafasan merupakan hal paling dasar dalam bernyanyi. Pernafasan dalam bernyanyi menggunakan pernafasan diafragma yang digunakan sebagai faktor utama dalam bernyanyi.
Pernafasan Diafragma adalah menarik / mengambil nafas untuk mengisi paru-paru dengan mengembangkan rongga perut atau diafragma, serta mengembangkan tulang rusuk. Cara inilah yang terbaik yang dilakukan untuk bernyanyi, karena akan menghasilkan nafas yang panjang, ringan, santai dan produksi suara lebih bermutu.
- Intonasi
Intonasi merupakan ketepatan dalam membunyikan nada. Nada yang dihasilkan dalam bernyanyi harus tepat, tidak boleh pitchy atau fals.
Dalam bernyanyi seseorang harus paham menyanyikan lagu dengan intonasi baik untuk lagu dengan nada tinggi maupun nada rendah. Intonasi yang tepat akan menghasikan suara jernih, nyaring dan enak didengar. Tentunya ini membutuhkan latihan khusus, hal penting untuk melatih intonasi adalah melatih pendengaran kita terhadap nada-nada. Mulailah dengan belajar tangga nada natural, kemudian mencoba berbagai lagu dengan tempo yang beravariasi.
- Artikulasi
Artikulasi merupakan ketepatan dalam pengucapan kalimat. Agar dapat dinikmati maka bernyanyi harus melafalkan kalimat yang jelas, pengucapan huruf vokal dan konsonan lain harus terdengar dengan jelas.
Artikulasi bisa juga diartikan sebagai cara mengucapkan kata – kata dalam menyanyi sehingga mampu menciptakan atau membentuk suara yang jelas, nyaring, bahkan supaya suara yang dihasilkan menjadi indah. Artikulasi sangat diwajibkan bagi seorang penyanyi, karena pesan sebuah lagu disampaikan melalui syair yang dinyanyikan penyanyi tersebut. Artikulasi berkaitan dengan bahasa yang digunakan pada lagu tersebut.
Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan artikulasi yang baik adalah :
a. Sikap badan
b. Posisi mulut
c. Latihan vokalisasi
d. Teknik pembentukan bunyi vocal
e. Teknik pembentukan bunyi konsonan
- Phrasing/ Frasering
Frasering merupakan ketepatan dalam pemenggalan kata per kata atau kalimat. Phrasering adalah pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga kalimat lagu tersebut dapat memberikan, menjelaskan tema dan menyampaikan pesan dari sebuah lagu/karya kepada pendengar pada saat bernyanyi. Agar pengucapan kalimat yang dinyanyikan terdegar jelas maka penyanyi harus memperhatikan pemenggalan kalimatnya.
Terhadap sebuah lagu, penyanyi harus :
- Memahami arti setiap kalimat yang dinyanyikan.
- Memahami tujuan/pesan/karakter dari sebuah lagu secara keseluruhan.
- Menyadari bahwa susunan nada-nada yang ditulis untuk dinyanyikan adalah suatu kesatuan, artinya tidak terpenggal-penggal dari sudut susunan melodinya.
- Ekspresi
Ekspresi merupakan ungkapan perasaan penyanyi ketika bernyanyi lagu tertentu. Ekspresi dapat diperlihatkan dengan menggunakan mimik wajah maupun memainkan dinamika pada lagu yang dinyanyikan agar dapat sesuai dengan maksud dan cerita sebuah lagu yang dinyanyikan.
Seorang penyanyi harus dapat membawakan lagu dengan baik dari suatu ciptaan sesuai dengan jiwa lagu tersebut, misalnya sedih, gembira, semangat dan sebagainya. Sebuah lagu yang gembira harus pula disertai dengan mimik atau gerakan yang gembira pula.
Bernyanyi dengan 'perasaan' berarti bernyanyi dengan 'hati'. Sebelum menyanyikan lagu, sebaiknya kita sudah menghayati apa yang akan dinyanyikan. Karena selama bernyanyi harus menghayati isi nyanyian dengan perasaan atau hati.
- Resonansi
Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-rongga udara yang ikut bervibrasi/ bergetar di sekitar mulut dan tenggorokan. Bukan hanya terdapat pada suara manusia, resonansi juga berlaku bagi berbagai jenia alat musik. Kualitas dan kuantitas suara hasil penguatan resonansi akan membedakan warna suara satu instrumen dengan instrumen lainnya.
Terdapat 3 rongga resonansi pada manusia yaitu:
- Resonan atas (nasal cavities/ langit langit keras) yaitu semua rongga di atas mulut dan tenggorokan pada kepala manusia.
- Resonan tengah yakni mulut dan bagian belakang mulut (pharink).
- Resonan bawah (dada).
Suatu cara yang menjadi ciri seseorang dalam membawakan sebuah lagu sesuai dengan jenis lagunya adalah gaya bernyanyi. Pada dasarnya yang menunjang gaya bernyayi menjadi lebih baik adalah kedisiplinan seorang penyanyi tersebut terhadap teknik vokal dasar dan penguasaan lagu. Adapun salah satu hal yang membedakan gaya adalah dari jenis musik lagu yang akan dibawakan. Untuk dapat menambah pembendaharaan gaya dalam bernyanyi, hendaknya Anda banyak mendengarkan jenis lagu yang variatif.
Menyanyikan lagu modern dapat dikatakan memiliki keluwesan gaya dibandingkan menyanyi lagu tradisi. Gaya bernyanyi musik modern pada dasarnya tidak terlalu banyak aturannya hanya sebatas pada penguasaan teknik vokal dan pembiasaan mengikuti irama lagunya. Sering mendengarkan dean menikmati irama dari jenis lagu yang aakan dibawakan akana membuat penyanyi mudah menguasai lagu yang akan dinyanyikan.
Seseorang yang jarang mendengarkan lagu dangdut, tentu akan kesulitan untuk menyanyikan lagu dandut dengan cengkok yang baik. Tapi bagi seseorang yang sejak kecil tebiasa mendengarkan irama dan lagu dangdut, biasanya lebih mudah mengikuti cengkok dengan baik.
Begitu juga dengan jenis lagu modern lain, misalnya lagu jazz yang akan mudah diikuti apanila telinga penyanyinya terbiasa mendengarkan irama dan harmoni lagu-lagu jazz. Untuk jenis lagu rock, sang penyanyi haruslah powerfull dan ekspresif karena kebanyakan lagu rock memiliki irama musik yang bersemangat.
Satu lagi jenis musik modern, yaitu lagu pop biasanya dinyanyikan dengan lebih santai dan tidak menonjol, penyanyi pop pun biasanya tampil dengan gaya yang disesuaikan dengan tema lagu dan tidak berlebihan. Bernyanyi lagu jenis apapun haruslah menampilakn mimik muka dan ekspresi yang sesuai dan mewakili makna lirik lagu yang dibawakan.
PENYAJIAN KARYA MUSIK
Pengertian Penyajian Karya Musik
Musik Vocal Yaitu jenis karya musik yang hanya menampilkan suara manusia saja tanpa iringan alat musik.
Bentuk penyajian musik vocal yaitu :
- Solo adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan hanya oleh satu orang penyanyi.
- Duet adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan oleh dua orang penyanyi yang biasanya menggunakan dua melodi suara yang berbeda.
- Trio adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan oleh tiga orang penyanyi yang masing-masing sura / melodinya berbeda satu dengan lainnya.
- Kwartet adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan oleh empat orang penyayi yang melodinya berbeda.
- Vokal grup adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan paling sedikit empat orang yang dengan harmoni empat suara dengan diiringi oleh alat musik pengiring. Alat musik pengiring tersebut dapat berupa piano maupun gitar.
Paduan Suara adalah bentuk terbesar dari penyajian musik vokal karena dapat dilakukan oleh minimal 15 orang yang biasanya dibagi menjadi empat suara.
Musik Instrumental Bentuk penyajian karya musik yang menggunakan instrument/alat musik saja. Bentuk penyajian musik instrumental melambangkan kebersamaan dan harmonisasi bunyi.
Bentuk penyajian musik instrumental dapat berupa :
Solo yaitu bentuk penyajian musik yang hanya menggunakan satu alat music saja. Duet yaitu bentuk penyajian yang menggunakan dua alat music yang berbeda. Trio yaitu bentuk penyajian music yang menggunakan tiga alat music yang berbeda. Kwartet yaitu bentuk penyajian music yang menggunakan empat alat music yang berbeda. Orchestra Adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama
Musik Campuran adalah bentuk penyajian musikk yang menggabungkan antara vocal dengan instrumental. Bentuk penyajian ini melambangkan kebersamaan dan harmonisasi bunyi. Adapun bentuk penyajiannya dapat berupa :
Band adalah merupakan kumpulan yang terdiri atas dua atau lebih musisi yang memainkan alat musik ataupun bernyanyi. Orkresta adalah gabungan dari sekelompok musisi yang memainkan alat musik bersama-sama. Umumnya musik yang dimainkan adalah musik klasik. Orkestra sendiri dapat memainkan berbagai repertoar seperti simfoni, overture, musik opera, ballet, dan sebagainya. Ensemble adalah bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik baik sejenis atau berbagai jenis dan kemudian memainkan lagu dengan aransemen yang sederhana. Big Band adalah satu jenis ensembel musik dari musik jazz yang biasanya terdiri dari sepuluh musisi atau lebih dengan empat bagian: saksofon , terompet , trombon , dan bagian irama .
- Materi-sajian adalah bentuk karya musik yang akan disajikan.
- Pemain (seniman) adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan penyajian musik, yaitu pemain alat musik dan vokalis, Pemain merupakan unsur terpenting dalam penyajian karya musik, karena karya musik yang sudah diciptakan secara langsung dipertontonkan oleh para pemain. Kesuksesan serta keberhasilan suatu penyajian karya musik ditentukan juga oleh pemain. Oleh karena itu seorang pemain harus benar-benar siap pentas, dalam arti siap segala-galanya baik mentalitas maupun penguasaan materi sajian. Sehingga dapat bermain dengan sempurna serta dapat memberikan suatu kepuasan kepada penonton.
- Sarana merupakan unsur pendukung yang tidak boleh dianggap enteng dalam suatu penyajian karya musik. Karena unsur sarana sangat berpengaruh banyak terhadap keberhasilan penyajian karya musik. Unsur sarana meliputi: Tempat penyajian karya musik (in door atau out door), Alat musik, dekorasi, tata cahaya, saund system, tata rias, tata busana, dan lain-lain.
- Penonton merupakan unsur yang tak kalah pentingnya dalam penyajian karya musik. Bagus atau tidaknya suatu karya musik yang ditampilkan tergantung dari penilaian penonton. Secara spontan penonton bisa langsung menyampaikan tanggapan terhadap karya musik yang disajikan, baik itu rasa kagum atau kecewa.
- Penyelenggara meliputi bagian yang bersifat management dan bagian yang langsung berurusan dengan kegiatan penyajian karya seni. Yang dimaksud dengan bagian management yaitu kumpulan orang- orang yang melakukan suatu kegiatan dalam mengurus operasional pergelaran yang dipimpin oleh produser. Di sekolah biasanya dipimpin oleh ketua panitia. Bagian ini mengurusi tentang memeroleh dana dan cara penggunaannya seta mempersiapkan keperluan- keperluan penyelenggaraan penyajian karya musik, seperti; perijinan, tempat, perlengkapan- perlengkapan, konsumsi, transportasi akomodasi, dan penonton.
Penyajian karya musik pada umumnya melalui 4 tahapan, yaitu:
- Tahap penciptaan,
- Tahap Penulisan Partitur,
- Latihan, dan
- Penyajian karya musik atau konser.
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam tahapan-tahapan tersebut, diantaranya:
- Pemahaman mengenai Teori Dasar Musik,
- Pemahaman mengenai Notasi Musik,
- Menerapkan Teknik Vokal dan instrument dengan baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian karya musik agar dapat menampilkan karya secara maksimal, yaitu:
- Alat-alat musik distem terlebih dahulu sebelum dimainkan (siap pakai),
- Seluruh pemain memperhatikan harmonisasi lagu, dan bermain sesuai dengan tugasnya masing-masing tanpa mengabaikan kaidah-kaidah dalam bermusik.
- saling mengontrol volume dan tempo setiap alat musik yang dimainkan, tidak ada alat musik yang volumenya mendominasi.
- Pemain sebaiknya selalu mengikuti etika dan sopan santun ketika sedang menyajikan karya musik.
Referensi:
https://brainly.co.id/tugas/19196244./2018/11/Pengertian Penyajian Karya Musik
Modul Pengayaan Seni BUdaya untuk SMA kelas XII.CV. Graha Pustaka. 2019
Minggu, 25 Februari 2018
MUSIK MODERN
-
Pengertian Penyajian Karya Musik Penyajian musik adalah proses pengolahan ide menjadi lirik dan notasi atau nada yang kemudian diolah dan d...
-
Musik kontemporer merupakan istilah dalam bahasa Indonesia untuk bidang kegiatan yang dalam konteks berbahasa Inggris paling sering disebu...
-
METODE PEMBELAJARAN SENI MUSIK M a ta p e laj a r a n p e ndid i k a n s e ni bud a y a (seni musik) merupakan mata pela...